Rabu, 27 Desember 2023

No Second Chance

Tanpa dikomando, aku langsung bergerak begitu motornya sampai di depan rumah, mengambil tas yang ditenteng dan memegang tangannya yang sudah terasa rapuh. Perlahan-lahan ia bergerak turun dari jok motor belakang, sementara adikku yang mengantarnya menjaga posisi motor tetap stabil.

Raut wajahnya memperlihatkan ekspresi yang sangat lelah, lapar, ngantuk berat, senyumannya seperti dipaksakan sekali. Wajarlah bisik pikiranku, apalagi jarak yang ditempuh cukup jauh dan waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke rumah lebih dari lima jam. Belum lagi, dengan usia dan badan yang sudah renta, harus menenteng tas dan barang yang cukup berat, juga ada banyak oleh-oleh yang turut disiapkannya.


Baca lengkap ceritanya : pesan Whatsapp 0821-3027-5800

0 comments:

Posting Komentar